Bawaslu Kubu Raya Ajak Masyarakat Adat Awasi Pemilihan tahun 2024

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kubu Raya menggelar rapat koordinasi dengan tema “Partisipasi dan Peran Masyarakat Adat Budaya  dalam Pengawasan Partisipatif untuk mencegah terjadi pelanggaran pada pemilihan Tahun 2024”, Kegiatan ini bertujuan untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk tokoh adat dan budaya, dalam upaya mencegah terjadinya pelanggaran pemilu/pemilihan.

Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat, Mursyid Hidayat, menekankan pentingnya peran masyarakat adat dalam menjaga integritas proses demokrasi. Beliau menyampaikan bahwa dengan melibatkan masyarakat adat, diharapkan dapat tercipta suasana pemilu/pemilihan yang lebih kondusif dan bebas dari praktik-praktik yang tidak sesuai dengan aturan.

"Masyarakat adat memiliki kearifan lokal yang sangat berharga. Dengan melibatkan mereka, kita dapat membangun sistem pengawasan pemilu yang lebih kuat dan efektif," ujar Mursyid.

Para peserta rapat, yang terdiri dari tokoh masyarakat adat, pemangku kepentingan, serta akademisi, berdiskusi mengenai cara-cara melibatkan masyarakat adat dalam pengawasan pemilu. Beberapa narasumber, seperti Prof. Dr. Zaebuddin dan Dr. Yusriadi Ebong, menyampaikan paparan menarik tentang potensi kearifan lokal dalam mencegah pelanggaran pemilu, Kearifan lokal dapat menjadi benteng yang kuat dalam mencegah konflik dan pelanggaran selama proses pemilu/pemilihan.

Bawaslu Kubu Raya menyadari bahwa pengawasan pemilu/pemilihan tidak bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu, kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat adat, menjadi kunci keberhasilan dalam mencegah pelanggaran.