Webinar : Pengawasan Partisipatif Upaya Pencegahan Politisasi SARA dan Politik Uang dalam Nilai-Nilai Budaya

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kubu Raya melaksanakan Webinar Pengawasan Partisipatif Upaya Pencegahan Politisasi SARA dan Politik Uang dalam Nilai-Nilai Budaya, Kamis(27/5/2021). Webinar yang diikuti oleh Bawaslu Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat dan Masyarakat Umum ini, digelar sebagai salah satu upaya Bawaslu memberikan pemahaman kepada Masyarakat di Kabupaten Kubu Raya untuk ikut dalam upaya pencegahan Politisasi SARA dan Politik Uang dalam Pemilu dan Pemilihan.

Menurut Yusriadi,  Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak yang hadir secara Dalam Jaringan (Daring) sebagai Narasumber dalam Kegiatan tersebut mengatakan bahwa, untuk menciptakan pemilihan yang berkualitas, harus melalui proses yang benar agar dapat menghasilkan pilihan yang benar pula. “Ada kesadaran masyarakat untuk menyalurkan suaranya secara benar sehingga terpilih wakil rakyat yang terbaik” ungkapnya.

Yusriadi menjelaskan terdapat peluang Bawaslu dalam upayanya melakukan pencegahan Politisasi SARA dan Politik Uang dengan kegiatan budaya yang dapat digunakan sebagai “wadah/media” untuk sosialisasi pesan pencegahan pelanggaran Pemilu. Budaya tertentu dapat menjadi pintu masuk untuk menyampaikan pesan pengawasan pemilu.

“Ada nilai budaya yang dapat dikembangkan menjadi nilai bersama dan tokoh sentral dalam komunitas yang dapat membantu menyampaikan pesan-pesan moral mengenai pemilu yang berkualitas” imbuhnya

Sementara itu, Subro yang juga hadir sebagai Narasumber menjelaskan upaya pengawasan partisipatif dengan pendekatan budaya dapat dilakukan Bawaslu Kubu Raya dengan aksi bersama. “Bersama masyarakat terus menggali dan menemukan kearifan lokal dalam turut serta melakukan pengawasan partisipatif bersama” tuturnya.

selain itu, Mendorong Penegakan Hukum agar hukum harus benar-benar diwujudkan, serta terus melakukan Edukasi, pentingnya pendidikan politik dalam keberagaman etnis, agama, dan budaya harus terus digemakan baik di lembaga formal maupun dalam kehidupan sehari-hari dengan segala resikonya.